RENUNGAN - Dahulu, para ilmuwan Islam berduyun-duyun mencari pengetahuan walaupun harus melalui padang pasir dengan waktu berbulan-bulan lamanya serta perbekalan seala adarnya.
Bahkan, walaupun mereka telah hapal dan menguasai ribuan hadits, walau mereka telah menghasilkan ratusan karya ilmiah. Namun jiwa mereka masih kehausan dengan ilmu pengetahuan. Dan mereka tetap mencari dan mencari walau kesulitan mejerat mereka sehingga kejayaan Islam pada masa itu bersinar ke penjuru dunia.
Tapi kini, kobaran jiwa seperti itu telah hilang. Keberkahan ilmu mulai pudar. Bila akal setiap muslim telah puas dengan pengetahuan dalam dirinya, bila jiwa "tholabul 'ilmi" telah dicabut dari hati-hati para muslim, bila orang-orang sibuk mengajar dan lupa belajar, bila orang-orang fanatik kepada pendapatnya sendiri maka kejayaan Islam mana mungkin akan kembali ke pangkuan sebaik-baik ummat.
Kisah berikut mungkin akan menggugah hati kita betapa luar biasanya orang-orang salaf begitu gigih dalam menggali dan mendapatkan pengetahuan :
Said Ibnu Al-Musayyad adalah seorang tabi'in yang termasyhur, beliau berkata :"Untuk mempelajari satu hadits saja, aku mengembara dengan berjalan kaki selama beberapa hari".
Imam Bukhari ketika berusia 11 tahun telah hapal dan menguasai kitab-kitab karangan Abdullah Ibnu Mubarak. Ketika berusia 22 tahun mengembara mencari pengetahuan ke Mekkah, Kuffah, Asqolan, Hims dan Damsyik sehingga pada usia semuda itu beliau telah menjadi guru hadits.
Abdullah Ibnu Mubarak adalah Muhaddits terkenal. Kesungguhannya dalam mencari ilmu sangat terkenal. Beliau sendiri berkata :” Saya mendapatkan hadits-hadits setelah mengembara dengan mempelajarinya dari 4.000 (empat ribu) ulama ahli hadits”.
Ibnu Jauziy berkata :”Aku telah menulis 2.000 (dua ribu) jilid dengan jari-jariku”. Ibnu Jauziy memiliki sekitar 250 judul kitab tulisannya sendiri. Setiap judul kitab ada yang mencapai puluhan jilid. Kebiasaanya adalah menulis 4 jilid setiap hari. Bila beliau memberikan pelajaran, diperkirakan 100.000 (seratus ribu) lebih penuntut ilmu dan ulama yang duduk di majlisnya sehingga para menteri dan sultan pun ikut duduk dalam majlisnya. Beliau sendiri berkata :” 20.000 orang telah masuk Islam melalui tanganku dengan ijin Allah”.
Yahya Ibnu Mu’in seorang guru hadits yang masyhur berkata :” Saya telah menulis 1.000.000 (satu juta) hadits dengan tanganku sendiri”.
Ibnu Jarir Thobariy adalah seorang ahli sejarah. Kebiasaannya selama 40 tahun adalah menulis 40 lembar setiap hari.
Imam Fakhrudin Ar-Raziy, wafat dalam usia 63 tahun. Namun beliau telah meninggalkan sekitar 200 judul kitab karangannya. Salah satu judul karangannya ada yang terdiri 30 jilid.
Imam An-Nawawiy, wafat dalam usia 45 tahun. Dalam sehari beliau menyelesaikan 12 macam disipiln ilmu lengkap dengan syarah ( penjelasan detail) nya dan tashihnya. Dalam sehari beliau menghasilkan 4 judul kitab.
Ibnu Hazm mengarang sampai 400 jilid dan memuat kira-kira 80.000 lembar kertas.
Ibnu Syahin mengarang sebanyak 330 kitab. Salah satu dari kitab tersebut adalah tafsir yang terdiri dari 1.000 jilid dan juga kitab hadits yang terdiri 1.500 jilid.
Imam Ibnu Taimiyah wafat pada usia 67 tahun. Menurut imam Adz-Dzahabi karangan imam Ibnu Taimiyah mencapai 500 jilid. Sedangkan menurut Ibnu Rajab bahwa jumlah karangan Imam Ibnu Taimiyah sangat banyak sekali sehingga sulit untuk menentukan jumlahnya dengan pasti.
----------------------------------------------------
Perjalanan para ulama Sunnah yang menakjubkan. Kegigihan mereka dalam menuntut ilmu dan menyebarkannya layak sebagai teladan bersama.
Rating: 5.0
Posted by: Nedi Arwandi
BLOGGER MUARADUA, Updated at: Selasa, Agustus 28, 2012
Belajar dan menuntut ilmu memang tidak ada batas usia ya sob :)
BalasHapusbener sobatku, sebelum ajal menjemput, ilmu wajib dicari
Hapusbeza msyrkt dlu dgn skrg.. org dulu cari ilmu sebab mencintai ilmu.. org sekarang mencari ilmu sebab mencintai sijil.. semata2 tuk mendapatkan result yg gempak.. dpt result, ilmu entah ke mana.. peel kalah org x berilmu.. huhuhuhuhu
BalasHapusbenar saudariku, bila ilmu hanya semata-mata digunakan utk dapat kedudukan maka banyak bermunculan orang bertitel tapi tak berilmu karena titel didapat tidak dgn proses mencari ilmu sebenarnya
Hapusbegitu gigihnya orang2 terdahulu mencari ilmu,, bagaimana dengan orang sekarang ya.. mencari ilmu atas dasar apa..??? :D
BalasHapuskita sekarang jangan mau kalah, sekarang serba modern mestinya membuat kita semakin giat untuk mencari ilmu sobat...
BalasHapus:) nice
BalasHapus-@Andy Borneo : mungkin hanya rutinitas harian,
Hapustapi tak sedikit kok mas Andy, yg benar2 menimba
ilmu sehingga menguasai bidang yg digelutinya.
-@Astho : setuju, kudu lebih bersemangat lagi karna
fasilitas yg tersedia lebih lengkap dripda dulu.
-@Penumpuk : terima kasih kunjungannya, mas.
Paling utama adalah ilmu agama...
BalasHapusMenuntut ilmu hukum nya adalah wajib, dengan dasar itu orang2 terdahulu mungkin jadi punya niat yg kuat untuk terus mencari ilmu.
BalasHapusSubhanalloh,,, semoga Beliau-beliau diberikan balasan atas keilmunya...
BalasHapusHadir perdana di sini, share: MP3 Kisah Inspiratif Bag. Akhir, bonus: Ebook Motivasi, silahkan direview Sob,,, Thanks...
mampir lagi ke blog sobat untuk menyambung silahturahmi di blog sobat...
BalasHapus-@Halaman Putih : betul sekali, karena sumber kese-
Hapuslamatan dan ketenangan berasal dari Agama Allah.
sedangkan ilmu selain ilmu agama berfungsi
sebagai pendukung kebutuhan di dunia yg sifatnya
sementara.
-@Cik Awi : orang-orang salaf menganggap ilmu
adalah kebutuhan pokok bagi akal. Akal yg sunyi
dari ilmu laksana istana megah yg gelap gulita.
-@Sang Pembelajar : monggo saudaraku.
-@Astho : terima kasih kunjungan kembalinya kang.
kembali hadir sobat...
HapusBagi kita mencari ilmu itu sangat penting, dan hukumnya Harus, apalagi ilmu agama sobat,...walaupun utk jaman sekarang mungkin sangat beda dg org dahulu, hanya mrthodenya dan sifatnya saja yg beda....
BalasHapusilmu adalah modal hidup baik di bunia maupun di akhirat.karena dg ilmu kita bisa mensyukuri, dan dg ilmu kita bisa menuju utuk masuk syurga. artikel menarik dan bermanfaat sobat
terima kasih,..
salam..??!
para muhaddist ini kegigihan dalam menuntu ilmunya sangat tinggi, mudaha2n ane juga bisa seperti mereka daam menunut ilmu
BalasHapus. . kira^ di jaman sekarang ini masih ada gak ya kayak beliau^ gitu?!? . .
BalasHapus-@Penyuluh Perikanan : ya pengetahuan membuat yg sulit
BalasHapusmenjadi mudah, kunci kemegahan suatu bangsa, bahkan
sampai-sampai iman diterima bila didasari dari
pengetahuan yg shahih.
-@Hzndi : moga seluruh penuntut ilmu diberi kobaran
semangat sebagaimana yg pernah dimiliki orang-orang
terdahulu.
-@Vpie : tentu masih ada mbak, mungkin brita'y gak
sampai terekspos secara global.
. . tapi kenapa ya sekarang kok pada banyak hadist^ gimana gitu. kira^ sapa ya yg bikin?!? trz punya maksud apa ya?!? situ tau gak?!? . .
Hapushadits memang jumlah'y banyak, namun ada shahih, hasan, dhoif bahkan palsu.
Hapushadits dhoif umumnya dilatar belakangi perawi yang tidak kuat hapalannya sehingga informasi dari Nabi SAW sering terjadi penambahan atau pengurangan.
sedang hadits palsu (maudhu') umumnya terjadi karena kaum zindiq yg ingin merusak Islam dari dalam atau berasal dari kaum Islam sendiri karena dilatarbelakangi politik, beda madzhab, dll.
. . nachhhhhhhhhhhhhh,, bagi yg awam kayak aq gini harus gimana donk?!? ada cara gak membedakan antara hadist yg bener n yg palsu?!? . .
HapusKita yg awam cukup ittiba' saja, banyak buku panduan ttg tauhid dan ibadah harian dg landasan yg kuat & dapat dipertanggungjawabkan yg ditulis oleh ulama'-ulama' sunnah.
HapusSeperti yg ditulis oleh syaikh Abdul aziz bin baz, Ibnul Utsaimin, Shalih Fauzan, Rabi' bin Hadi, nashirudin alalbaniy, dll.
Utk memahami hadits shahih dan palsu perlu pengetahuan yg khusus namun bagi kita yg awam cukup dg memakai buku/kitab yg ditulis oleh para ahli hadits seperti karya Syaikh nashirudin Alalbaniy dll. sebab kitab hadits tsb telah dipisahkan antara yg shahih, dhaif dan palsu.
. . ouwwwwwwwwwwwww,, begitu ya kawan?!? tenkz ya?!? cz aq tu trauma banget. dulu pernah ada yg zmz kirim hadist gitu. cz aq awam n pengen dapet pahala juga, jadinya aq jalanin dech. ehhhhhhhhhhhhhh,, pas papa aq pengajian di kantor. beliau tanya ma pak uztadz. n ternyata itu milik agama lain bukan milik islam. akhirnya,, sejak itu aq ogach lagi percaya ttg itu. huhh . .
Hapussubhanallaah. minder kalo merujuk pada kehebatan beliau-beliau. nggak ada apa-apanya orang sekarang. yang ada hanya memupuk nafsu duniawi saja.
BalasHapusorang-orang salaf sangat berpegung teguh dg Quran & Sunnah sehingga akhlak mereka adalah quran & assunnah maka tak heran kejayaan Islam berada pada masa mereka.
HapusNamun sekarang kita umat Islam malah kebanyakan hanya mengamalkan kulitnya saja sedangkan ruh Iman dan Islam sendiri kita tanggalkan dari kehidupan kita.
Semoga kita diberi karunia kekuatan mengamalkan islam dg kaffah.
aamiin ya hayyu.
Hapusbisa. kita bisa seperti mereka. aamiin.
blogwalking saja nih sobat sambil menyimak, trims
BalasHapustrima kasih kunjungannya mas
Hapus^^ nice posting sob,,,
BalasHapustrima kasih mbak agnes, nampaknya lagi sibuk ya skarang ?
Hapussubhanallahu..., seharusx kita seperti mereka..!
BalasHapusberuntung benar bila kita dapat mencontoh semangat mereka dlm mencari & menyebarkan pengetahuan
Hapusamiiinnnn :)
BalasHapusterima kasih kunjungan baliknya mas
Hapussama2 om :)
HapusAssalamu'alaikum....
BalasHapuskunjungan perdana sob,
mksh atas kunjungan di blog saya....semoga tali silahturrahmi ini berjalan dengan baik dan memberi manfaat untuk semua.
"Ciri orang yang beradab ialah dia sangat rajin dan suka belajar, dia tidak malu belajar daripada orang yang berkedudukan lebih rendah darinya"
Salam blogger...
follow sukses dan link sobat sudah terpasang di blog saya.
Wa'alaikum salam warahmatullah...
HapusBenar mas Reo Adam, kemajuan peradaban suatu bangsa berada dalam pengetahuan dan akhlaknya.
nanti ana followback dan pasang link blog mas Ro Adam.
Aamiin ya robb...
Hapusmksh sobat Nedi
Kalo dibandingkan jaman dulu dan sekarang, seharusnya kita bersyukur ya sob karena sangat mudah untuk kita bisa belajar karena banyak sekali terdapat referensi dan akses siap pakai, cuman kadang semakin mudah tidak bisa dijadikan patokan semakin banyak pula ilmu yang bisa didapat. hehe
BalasHapusBtw dari para Ulama Salaf diatas kok Saya tidak melihat Imam Muslim ya? hehe Imam Bukhari ada tuh. ^_^
Salam kenal sob :D
BalasHapusmamper sobt, berharap ada backling dari sini, matur suwu.n salam kenal aja bost
BalasHapusya, di jaman yang serba mudah kita justru mempersulit diri
BalasHapusI like it...
BalasHapusPostingan yang menambah ilmu yg bermanfaat..
terima kasih sob sharenya..
Ilmu adalah benih, bercocok tanamnya ialah amal perbuatan dan ikhlas dalam berilmu dan beramal adalah airnya.
BalasHapusbanyak belajar dari sejarah nih ane ... manteb ,, thanks sharenya sob ...
BalasHapusPas sekali itu mas,orang dahulu mencari ilmu dengan berjalan digurun pasir sampai bermil-mil atau menunggangi kuda sampan beberpa kilo meter.Sekrang kita udah cukup mudah dengan browsing atau searching dari google(internet).
BalasHapusSubhanallah,,,Begitu giat nya Ulama2 terdahulu,,,
BalasHapuskini,,sngat sedit org2 mngikuti jejak pra ulama trsebut,, ikut prihatin sobat
Itulah kenapa Ibnu Taimiyah mendapat gelar Syaikhul Islam, dan adalah keutamaan jika kita mendoakan para ulama itu dengan kebaikan karna jasa-jasanya yang besar kepada kita semua...Rahimahumullah
BalasHapuskyknya ada yg lupa akh, Syaikh Muhammad Ibnu Wahhab..menurut aku juga termasuk karena dialah ulama yang menaikan bendera tauhid hingga yg sekarang kita sebut dengan Arab Saudi. :D
BalasHapushadir sobat
BalasHapus