Masjid Kepolisian Resort Kabupaten OKU Selatan
Jl. Raya Simpang Aji, Gn. Terang, Buay Sandang Aji.
10 Nopember 2017 / 21 Shafar 1439
Oleh : Nedi
Arwandi
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا
قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا
بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ
مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ
مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Hadirin jama’ah sholat jum’at yang dirahmati Allah,
Pada siang hari ini, marilah kita muhasabah diri kita masing-masing, seberapa besar ketaatan kita kepada Allah ta'ala dengan melaksanakan perintahNya dan menjauhi apa yang bisa mendatangkan kemurkaanNya. Dan hendaknya kita
senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala kenikmatan yang telah
diberikanNya kepada kita secara gratis.
Walau terkadang ada kenikmatan yang diperoleh melalui usaha,
perjuangan keras untuk mencapai kenikmatan tersebut. Salah satu diantara
kenikmatan tersebut adalah kenikmatan kemerdekaan.
Setiap kali kita memperingati Hari Pahlawan, setiap kali itu
pula kita diingatkan dengan peristiwa yang sangat heroik yang terjadi pada
tanggal 10 November 1945. Sekitar 72 tahun yang lalu, di hari seperti sekarang
ini, Surabaya sedang bergolak.
Dan puncaknya pada tanggal 10 November, Terjadi
perang besar, antara kekuatan semangat “Jihad” melawan tentara dengan peralatan
modern dan lengkap. Sungguh kita wajib melanjutkan apa yang telah dirintis oleh
pahlawan kita.
Dan memperingari hari pahlawan, merupakan bagian dari upaya
meneladani mereka, melanjutkan perjuangan mereka dan upaya mengenang mereka.
Rakyat Indonesia yang baru saja memproklamasikan
kemerdekaannya tiga bulan sebelumnya, yakni pada tanggal 17 Agustus 1945,
dengan sendirinya tidak dapat menerima kehadiran tentara sekutu yang diboncengi
tentara Belanda tersebut.
Dengan persenjataan yang serba sederhana tetapi
dengan semangat yang tinggi untuk mempertahankan kemerdekaan para pejuang
melancarkan perlawanan habis-habisan terhadap tentara sekutu yang menyerbu
Surabaya dengan persenjataan yang jauh lebih modern, baik dari laut, udara
maupun darat.
Fatwa para ulama Jawa Timur yang menyatakan bahwa perang
untuk mengusir penjajah adalah jihad fi sabilillah mengobarkan semangat tempur
para pejuang. Ribuan arek-arek Surabaya gugur dan menjadi syuhada’ dalam
pertempuran itu.
Bahwa kemenangan bangsa Indonesia, yang mayoritas umat
Islam, semangat “Allahu Akbar” yang dikumandangkan Bung Tomo, tentara Hizbullah
serta pasukan Kiyai dan santri seluruh Jawa, bermuara pada keputusan Pimpinan
Nahdhatul 'Ulama, pada tanggal 22 November, yang terkenal dengan Resolusi Jihad.
Sehingga
bisa dikatakan, tanpa adanya resolusi itu, sepertinya mustahil arek-arek
Suroboyo punya keberanian, melawan kekuatan dahsyat, tentara Inggris. Karena
dengan resolusi jihad yang isi intinya mewajibkan setiap umat Islam untuk
melawan penjajah.
Nah, dengan resolusi jihad inilah yang membakar semangat para
kiai, santri, para pemuda, dan seluruh komponen umat Islam berbondong-bondong
menuju Surabaya yang kemudian disebut dengan Arek-arek Suroboyo, walaupun
sesungguhnya bukan hanya orang Surabaya.
Semangat 10 November tidak boleh dipisah dengan Resolusi
Jihad yang dikobarkan oleh para ulama. Dan pada pada pertempuran itu, gugurlah sekitar
60.000 syuhada’. Dan tentara Inggris berhasil dilumpuhkan, dan kemenangan pun dapat diraih.
Dan dari peristiwa inilah kemerdekaan bisa dipertahankan.
Andaikata bangsa Indonesia kalah saat pertempuran 10 November itu, proklamasi
kemerdekaan akan lenyap juga, dan kita akan terjajah lagi. Sehingga,
keikutsertaan para Kiai, para santri dalam melaksanakan Resolusi Jihad, tidak
boleh dianggap remeh, dan tidak boleh dikecilkan, apalagi dihilangkan dalam
catatan sejarah.
Dalam pertempuran tersebut telah membuka mata dunia internasional bahwa bangsa
Indonesia yang berdaulat masih ada dan putra putri Indonesia telah bertekad
bulat untuk mempertahankan kemerdekaan hingga titik darah penghabisan.
Ma’ asyirol Muslimin Rahimakumullah
Memperingati
Hari Pahlawan, berarti mengenang kembali pengorbanan para pejuang yang telah
rela mempertaruhkan jiwa dan raganya demi mempertahankan kemerdekaan dan tetap
tegaknya Republik Indonesia.
Bahkan sebagian besar dari mereka, tidak pernah menyicipi yang namanya kemerdekaan. Perjuangan dan pengorbanan mereka malah dinikmati oleh anak cucu dan generasi setelah mereka. kemerdekaan ibarat sebuah pohon yang telah ditanam oleh para pahlawan bangsa
ini kendati pun mereka tidak pernah menikmatinya melainkan kenikmatan tersebut
kita rasakan sekarang.
Begitu
juga kita bisa memberi manfaat kepada para generasi penerus kita dengan menanam
sesuatu kebaikan pada saat ini. Atau dengan kata lain, kita mengisi kemerdekaan
ini dengan berbuat baik untuk negara dan masyarakat. Bukan merusak ataupun
merugikan negara dan masyarakat. Kita berbuat kebaikan semampu kita. Bila kita
hanya mampu berbuat baik dengan menggunaka harta, berbuat baiklah dengan
menggunakan harta.
Bila kita hanya mampu berbuat baik dengan ilmu dan fikiran, berbuat baiklah dengan ilmu dan
fikiran. Bila kita hanya mampu berbuat baik dengan menggunakan kekuatan tenaga
kita, berbuat baiklah dengan menggunakan tenaga kita. Karena segala perbuatan
baik akan mendapat kehidupan yang baik dan pahala di sisi Allah.
Dan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan tidak kalah berat dengan memperjuangkan kemerdekaan. Inilah kenapa dulu Bung Karno pernah mengatakan,
"Perjuanganku lebih mudah karna mengusir penjajah,Tetapi perjuanganmu akan
lebih sulit karna melawan bangsamu sendiri."
Hadirin Jamaah Jum’ah yang berbahagia,
Kiranya cukup sekian khutbah jum’at pada siang hari ini.
Semoga momentum peringatan hari pahlawan ini bisa menjadi bahan introspeksi
kita sebagai warga negara dan umat beragama.
أَقُولُ
قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ
---------------------------------------------------------------------------------
tidak terasa besok sudah jumat lagi PAk Ust , semoga besok lancar khutbahnya saya juga ada jadwal besok cuma temanya bebas tidak ditntukan
BalasHapusCukup menyejukkan mas, besok udah ketemu jumat lagi, waktu rasanya cepat sekali berlalu ya...
BalasHapusSemoga kita bisa mendapatkan keberkahan dalam menjalani hari-hari.
Hari ini sudah jum'at
BalasHapusdan saya baca ini hari jum'at
semoga kita selalu dalam lindungan NYA
selaamt hari minggu ya mas..
BalasHapussemoga ada khutbah baru lag iustadz untuk minggu ini
BalasHapusMemperingati hari Pahlawan juga mengenang perjuangan dan pengorbanan para pahlawan mengusir penjajah di masa itu, sekarang kerja pahlawan lebih berat lagi karena melawan musuh yang ternyata bangsa sendiri ternyata ada benarnya kalimat yg dikatakan bung Karno dlm artikel ini
BalasHapusbarrakallah semoga umur sampai pd Jum'at berikutnya
maunya juga dikaitkan juga dengan pahlawan-pahlawan perang jaman Rasulullah juga mas, pas buat khutbah jumat hihihihi
BalasHapusWah, khutbah dengan tema Hari Pahlawan ini bagus sekali. Dengan kesederhaan bisa meraih kemenangan ya :) Mungkin Jumat ini temanya Hari Anak Nasional? :)
BalasHapusAmin ya Allah,
BalasHapusdari sini baru sadar kalau kaum ulama dan para mujahid islam turut andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia. termasuk juga elemen lainnya.
BalasHapusSungguh mencerahkan sekali tulisannya pak. Terimakasih sudah berbagi pada kami.
BalasHapusKutipan yang ini "Bila kita hanya mampu berbuat baik dengan ilmu dan fikiran, berbuat baiklah dengan ilmu dan fikiran. Bila kita hanya mampu berbuat baik dengan menggunakan kekuatan tenaga kita, berbuat baiklah dengan menggunakan tenaga kita. Karena segala perbuatan baik akan mendapat kehidupan yang baik dan pahala di sisi Allah." izin share
BalasHapus