Kesah bermadu pun tak tinggalkan asa
Malah ia mengusung empedu racun jiwa
Mentari bercahayapun terpandang gulita
kalbu berpelangi menjadi kelam
Sejuta nikmat nampak bak jejak semut
Samudra kasih pun terasa setetes air embun
Bukankah, dikau lahir tanpa kuasa
Tanpa harta, tanpa dunia gemerlap,
Tanpa jabatan tersandang,
Hanya bahasa berhias tangis,
Namun dikau tercukupi,
Lambung bisa penuh hanya dengan pekikan tangis mungil,
Nikmat rabb-mu yang manakah dikau dustakan ?
Selaksa karuniaNya tiap detik kau cicip tak berjasa
Selaksa karuniaNya tiap detik kau cicip tak berjasa
Pujilah Dia walau nikmat kecil memghampirimu,
Berlapangdadalah walau dunia terasa menghimpit,
Bahkan syukur kan mengundang bingkisanNya,
Dengan caraNya yang kadang aneh tak disangka
Coretan Menjelang Rehat : 1 Febr 2018 Jam 22.30 WIB, Muara2 City panggonanku
--------------------------------------------------------------------------
Coretan Menjelang Rehat : 1 Febr 2018 Jam 22.30 WIB, Muara2 City panggonanku
--------------------------------------------------------------------------
semoga selalu ingat untuk bersyukur sekecil apapun nikmat
BalasHapusNjeh mas Agoes, ngapuro baru balas komentarnya
HapusSudah lama sekali saya gak mampir ke sini
BalasHapusBersyukur adalah cara menikmati hidup paling sederhana tanpa efek samping
Iya mas Adi, saya juga udah lama belum "mampir" ke istananya mas Adi, lagi banyak jadwal kegiatan, maaf klo agak terlambat bertandangnya
HapusBetul, stop berkeluh tentang diri sendiri.
BalasHapusSyukuri hal sekecil apapun yang kita punya dan kondisi apapun yang kita terima.
Hidup lebih bermakna tanpa diwarnai pikiran hal2 berat.