Masjid Kepolisian Resort Kabupaten OKU Selatan
Jl. Raya Simpang Aji, Gn. Terang, Buay Sandang Aji.
11 Januari 2019 / 05 Jumadil Ula 1440
Oleh : Nedi Arwandi S.Pd.I
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا
قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا
بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ
مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ
مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Hadirin jama’ah sholat jum’at yang
dirahmati Allah,
Merupakan nikmat
yang sangat besar
dan tiada tara,
bahwa hari ini
kita dipertemukan Allah Azza wa jalla pada
jumat ini dalam
keadaan Islam dan Iman.
Jika kita
merenungi peristiwa pergantian tahun dan perhitungan waktu,terdapat perbedaan
sangat mencolok antara manusia dan makhluk lainnya. Dengan akal yang Allah berikan, mereka menghitung pergerakan
benda-benda angkasa yang tertib dan pasti. Dengan naluri ingin tahu yang Allah
tanamkan,mereka menjelajah tanpa lelah. Kepastian gerak dan ketertiban pola
edar tata surya mengilhami mereka untuk dapat membuat catatan waktu,
sejarah,dan peristiwa.
Muncullah
kalender atau almanak. Ada kronometer, dari jam pasir, jam baying-bayang sampai
jam quartz dan kinetik. Kemudian sesuatu berubah. Mereka membanggakan catatan
prasejarah yang mereka bikin-bikin sampai zaman kini. Orang berbangga dengan
apa yang mereka sebut pertambahan umur
Bagi seorang Muslim yang baik, bukan
pergantian tahun itu yang penting, tetapi pergantian malam dan siang. Allah
menjadikannya sebagai tanda kekuasaan Nya. Merenunginya berarti memenuhi
sebagian sifat ulil albab dan hamba yang bersyukur (QS. 3;190-191/25;62).
"Ia yang menjadikan malam dan siang silih berganti,bagi orang-orang yang
ingin mengambil pelajaran atau ingin bersyukur".
Banyak orang hidup dengan usia panjang,
kadang seratus tahun, Namun biografinya ditulis cukup dalam tiga baris:
"Bapak Fulan, lahir tanggal sekian, wafat tanggal sekian". Terukir
apik di batu nisan.
Sebaliknya Rasulullah SAW dengan usia
63 tahun qamariyah, sampai sekarang kajian tentang beliau masih terus
berlanjut, dari berbagai aspek kehidupan dan kepemimpinannya.
Kenyataan ini menuntut kita untuk
mengaudit diri setiap hari: bagaimana caranya agar modal usia yang sudah
dijatah tidak terjadi defisit, bahkan sebaliknya, dan keuntungan besar yang
selalu diperoleh. Ini memang sulit, karena hal yang sering kali dihindari
adalah menghitung diri sendiri. Memang getir rasanya melihat
kesalahan-kesalahan diri, tetapi semua ini harus dilakukan.
Hadirin jama’ah sholat jum’at yang
dirahmati Allah,
Waktu adalah salah satu nikmat yang
agung dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia. Di dalam al-Quran,
banyak ayat Allâh Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan masa, dan ini
menunjukkan pentingnya masa atau waktu
Wal ‘ashr (demi masa) wal fajr (demi
fajar) Walayalin asyr, demi malam yang sepuluh Wan an-nahari idza jallaha (demi
siang apabila menampakkannya) Wad dhuha (demi waktu dhuha) was shubhi idzaa
jallaahaa (demi waktu subuh ) da sebagainya
Hadirin rahimakumullah
dalam ayat tersebut Allah bersumpah dengan
menggunakan nama waktu, karena memang waktu manusia hidup dibumi ini sangat
singkat sekali karena itu sudah selayaknya kita hiasi dengan iman dan
kebaikan-kebaikan.
Mari kita renungi bersama, Yang hari
ini berusia 20, 30, 40 tahun telah berada di kolong langit ini terasa
seakan-akan baru beberapa bulan rasanya hidup di bumi ini.
Yang dulu anak-anak sekarang sudah pada
punya anak, yang dulu bermanja-manja dengan orang tua sekarang sudah jadi
orangtua bahkan sudah pada tua, yang dulu nakalnya luar biasa hingga orangtua
bersedih sekarang gantian dibuat sedih oleh anakya. Zaman berputar demikian
cepat tak terasa.
Hidup manusia ternyata singkat, bahkan menurut perhitungan para
astronom dan fisikawan dari NASA, berdasarkan pendekatan kosmik menyimpulkan
bahwa rata-rata manusia di bumi ini
hanya hidup selama 0,15 detik kosmik,
kalau dihitung berdasarkan kalender waktu yg berlaku dibumi maka kita hidup
hanya berkisar 70 tahun. karena 0,15
detik kosmik setara 70 tahun, karena 1
detik kosmik sama dengan 475 tahun.
Matahari kita jaraknya sekitar 32 ribu tahun cahaya
dari pusat galaksi kita, dan membutuhkan waktu 255 juta tahun bagi matahari
untuk menyelesaikan satu putaran.
Dengan kata lain,
satu tahun di matahari setara dengan 255 juta tahun di
bumi!
Jadi,
sejatinya, satu tahun
matahari adalah 255
juta tahun bumi!
Sedangkan berdasarkan pendekatan Dalam
al-Quran perbedaan waktu itu bisa dilihat dalam
surat As Sajadah ayat 5 :
فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
“satu hari yang kadarnya (lamanya)
adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”
Jadi dalam ayat ini disampaikan bahwa perbandingan waktu dunia dengan waktu
akhirat itu satu hari di dunia sama dengan 1000 tahun di akhirat, sungguh suatu
waktu yg sangat lama Dan berbeda sangat tajam ,hingga wajarlah Allah swt
bersumpah demi waktu.
Dan kalau kita bandingkan dengan umur
kita hidup didunia ini dengan waktu di akhirat dan kita ambil nilai rata-rata usia hidup manusia pada
saat ini yaitu berkisar umur 60-an tahun. Atau kita ambil contoh dari
Rasulullah Saw yang hidup sampai usia 63 tahun. maka usia kita hidup didunia
ini hanya 1, 5 jam waktu akhirat. subhanallah....
Dengan Rumus sebagai berikut 63 tahun
hidup kita di dunia jika kita konversi ke waktu akhirat hasilnya = 63 tahun
dunia x 1 hari akhirat/ 1.000 tahun dunia = 0,063 hari akhirat x 24 jam ± 1,5
jam
Hasilnya ternyata dunia yang sering
kita banggakan selama ini dimana di dalamnya manusia berlomba lomba saling
membunuh , menyakiti, korupsi, hura-hura dan lain sebagaiya. ini hanya bernilai
1,5 jam di akhirat.
Selain itu jika jangka waktu usia kita
rata rata 63 tahun dan waktu yg kita
gunakan untuk tidur atau beristirahat adalah 8 jam sehari (sepertiga dari waktu
sehari, 24 jam) maka waktu yg kita gunakan untuk tidur adalah 21 tahun , jadi
kalau 63 tahun dikurangi waktu tidur 21 tahun maka hidup kita ini hanya 42
tahun atau satu jam saja waktu akhirat.
Lihatlah firman Allah di dalam Qur’an
saat menanyakan berapa lama kita hidup di dunia. Allah bertanya: “Berapa
tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab: “Kami tinggal (di
bumi) sehari atau setengah hari,” Maka tanyakanlah kepada (malaikat) yang
menghitung. Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar
saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.” (QS. Al Mukminun: 112-114)
Hadirin rahimakumullah
Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah
berkata:
اِبْنَ
آدَمَ إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ كُلَّمَا ذَهَبَ يَوْمٌ ذَهَبَ بَعْضُكَ
Wahai Ibnu Adam (manusia), kamu itu
hanyalah (kumpulan) hari-hari, tiap-tiap satu hari berlalu, hilang sebagian
dirimu.
Abul-Walid al-Bâji rahimahullah
berkata: “Jika aku telah mengetahui dengan sangat yakin, bahwa seluruh hidupku
di dunia ini seperti satu jam di akhirat, maka mengapa aku tidak bakhil dengan
waktu hidupku (untuk melakukan perkara yang sia-sia, Pen.), dan hanya kujadikan
hidupku di dalam kebaikan dan ketaatan”.
Imam Muslim meriwayatkan dari hadits
Anas bin Malik –radhiyallahu ‘anhu-, ujarnya, Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda,
يُؤْتَى
بِأَنْعَم أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، فَيُصْبَغُ
فِي النَّارِ صِبْغَةً ، ثُمَّ يُقَالُ : يَا ابْنَ آدَمَ؛ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطٌّ؟
هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيْمٌ قَطٌّ؟ فَيَقُوْلُ: لَا وَ اللهِ يَا رَبِّ.
وَ
يُؤْتَى بِأَشَدِّ النَاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، فَيُصْبَغُ
صِبْغَةً فِي الْجَنَّةِ، فَيُقَالُ لَهُ: يَا ابْنَ آدَمَ، هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا
قَطٌّ؟ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطٌّ؟ فَيَقُوْلُ: لَا وَ اللهِ، مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ
قَطٌّ، وَ لَا رَأَيْتُ شِدَّةٌ قَطٌّ.
“Pada hari kiamat akan dihadirkan orang
yang paling merasakan nikmat di dunia dari kalangan penduduk neraka. Kemudian
ia dicelupkan sekali ke dalam neraka lantas ditanyakan padanya, ‘Hai manusia,
apakah kamu pernah melihat kebaikan, apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?’
Ia menjawab, ‘Tidak, demi Allah wahai
Rabb-ku.’
Dan dihadirkan orang yang paling
sengsara di dunia dari kalangan penduduk surga lalu dicelupkan ke dalam surga dengan
sekali celupan. Ditanyakan padanya, ‘Wahai manusia, pernahkah kamu melihat satu
penderitaan? Pernahkah kamu merasakan kesulitan?’
Ia menjawab, ‘Tidak, demi Allah, aku
tidak pernah merasakan penderitaan sama sekali dan aku tak pernah melihat
adanya kesulitan sedikitpun.’”
Semoga kita
termasuk dalam kafilah hamba-hambaNya yang
bersyukur atas nikmat waktu dan selalu dalam kesabaran dalam meniti sulit dan
terjalnya kehidupan.
emang ga ada plus-nya buat merayakan pergantian tahun mas.. setuju sekali saya..
BalasHapussama halnya dengan ulang tahun, ntah apa yang dirayakan.. hahaha..